Tentang PKPU

PERKENALAN  PKPU 


TENTANG PKPU

Dimulai pada pertengahan tahun 1997 negara-negara ASEAN terpuruk oleh krisis ekonomi regional yang disebabkan oleh depresiasi mata uangnya terhadap dollar Amerika. Indonesia merupakan yang terparah diantara semua negara di Asia. Krisis tersebut sudah merambah ke berbagai bidang, seperti politik, moral, pendidikan, sains-tek, budaya, dan religi. Pendekatan multidisipliner untuk menangani krisis masih sangat kurang, mungkin karena egoisme sektoral yang kuat. Menyikapi krisis yang berkembang sejumlah anak bangsa dengan ketetapan hati yang kuat bergandeng tangan dan bergerak menyumbangkan tenaga dan fikirannya melakukan aksi sosial di beberapa penjuru tanah air.
Menindak lanjuti aksinya, mereka kemudian menggagas entitas kepedulian publik yang bisa bergerak secara sistematis. Maka pada 10 Desember 1999 lahirlah lembaga swadaya masyarakat yang bernama Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) dengan badan hukum yayasan. PKPU menisbahkan dirinya sebagai lembaga yang bergerak di bidang sosial.
Pada 8 Oktober 2001, berdasarkan SK. Menteri Agama No 441 PKPU telah ditetapkan sekaligus dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS). Hal itu membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat kepada PKPU semakin besar.
Seiring dengan meluasnya jangkauan kegiatan sosial yang terus disalurkan ke berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia serta besarnya dorongan masyarakat luas untuk bekerjasama dalam memberdayakan bangsa, maka pada tahun 2004, PKPU bertekad untuk membangun kemandirian rakyat Indonesia dengan memperluas lingkup kerjanya sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional.
Kiprah PKPU sebagai pegiat kemanusiaan terukir jelas dalam partisipasinya berdampingan dengan NGO internasional dari manca negara mengatasi keadaan darurat tanggap bencana serta fase pembangunan kembali bencana-bencana besar yang menimpa tanah air kita seperti gempa bumi dan tsunami di Aceh, Yogyakarta, dan beberapa peristiwa lainnya.
Sebagai lembaga yang semakin kokoh dalam menangani isu-isu kemanusiaan global maka tuntutan standarisasi kerja serta pengembangan program telah mencambuk PKPU untuk mengedepankan peningkatan mutu program dan layanan dengan menghasilkan kontribusi yang solutif bagi masyarakat. Tuntutan tersebut dijawab dengan diterimanya PKPU sebagai ”NGO in Special Consultative Status with the Economic and Social Council of the United Nations” pada 21 Juli 2008, yang menuntut akuntabilitas kinerja kemanusiaan secara periodik sebagai konsekuensi status yang disandang. Kemudian pada tahun 2010, PKPU juga telah resmi terdaftar sebagai Organisasi Sosial Nasional berdasarkan keputusan Menteri Sosial RI No 08/Huk/2010.



FOTO-FOTO KEGIATAN PKPU SUMATERA BARAT

Mengasah Rasa Empati Sejak Dini



BUKITTINGGI – Ratusan murid dan beserta guru TK Islam Adzkia Bukittinggi berkumpul di halaman sekolah Jalan Melati No.1 Kelurahan Tarok Dipo Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi, Rabu (14/3/2012) pukul 09.00 WIB. Pihak sekolah sengaja mengumpulkan seluruh murid beserta guru untuk menyerahkan bantuan banjir bandang Pasaman secara simbolis oleh para murid kepada Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Bukittinggi.
Bantuan yang telah dikumpulkan sejak seminggu lalu berjumlah Rp 3 juta, ditambah beras sebanyak tiga karung. Mekanisme pengumpulan bantuan oleh pihak sekolah ini dilakukan dengan cara mengirimkan surat kepada orang tua murid yang ingin ikut berpartisipasi membantu daerah yang terkena bencana melalui sekolah, boleh berupa uang atau beras dan lainnya.
Kepala Sekolah TK Islam Adzkia Lilawati Magolang saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan bahwa pihak sekolah bersama orang tua murid sudah menjalin komitmen untuk selalu terus mengadakan program sosial di sekolah ini. “Penyerahan bantuan ini bukan yang pertama kalinya dilakukan, namun kita sudah sering berkerjasama dengan PKPU dalam program bantuan kemanusiaan baik bencana lokal maupun berskala nasional,” katanya.
“Melibatkan anak dalam menghimpun bantuan merupakan sarana untuk melatih dan membentuk karakter agar memilki mental yang peduli dan empati terhadap penderitaan orang lain,” tambah Lilawati. Sementara itu dari PKPU Bukittinggi, diwakili Zulfamiadi dan Fery menerima bantuan secara simbolis dari para murid sekaligus mengucapkan terima kasih serta mendoakan agar mereka menjadi anak yang saleh dan sukses dimasa mendatang.
PKPU berharap program ini bisa dilakukan di tiap sekolah agar nilai-nilai kepedulia terus tumbuh dalam pribadi mereka, sehingga ketika mereka sudah besar akan berpihak kepada rakyat bukan hanya kepentingan pribadi dan kelompok semata. (PKPU/Adi/Bukittinggi)
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar Anda Di Sini